Komposisi dalam Dasar Desain Grafis: Menciptakan Keseimbangan Visual yang Menarik

Image by pikisuperstar on Freepik


    Komposisi adalah salah satu prinsip dasar dalam desain grafis yang melibatkan pengaturan elemen-elemen visual dalam suatu ruang atau bidang. Dengan memahami prinsip komposisi, seorang desainer dapat menciptakan tata letak yang menarik, seimbang, dan efektif dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep dan teknik komposisi dalam desain grafis serta bagaimana mengaplikasikannya secara efektif.

 

Tata Letak Grid

Tata letak grid adalah metode yang umum digunakan untuk mengatur elemen-elemen dalam desain secara teratur. Grid terdiri dari serangkaian garis vertikal dan horisontal yang membantu desainer mengatur elemen-elemen dengan proporsi dan keseimbangan yang tepat. Penggunaan grid memudahkan desainer dalam menentukan lokasi, ukuran, dan jarak antara elemen-elemen desain, sehingga menciptakan kesatuan dan konsistensi visual.

 

Aturan Ketiga

Aturan ketiga (rule of thirds) adalah prinsip yang sering digunakan dalam fotografi dan desain grafis. Konsep ini melibatkan pembagian ruang atau bidang menjadi sembilan bagian yang sama dengan menggunakan dua garis vertikal dan dua garis horisontal yang saling memotong. Titik pertemuan garis-garis ini menjadi titik fokus penting dalam desain, dan meletakkan elemen-elemen utama di sekitar titik-titik ini akan menciptakan keseimbangan visual yang menarik.

 

Keseimbangan Simetris dan Asimetris

Keseimbangan adalah prinsip penting dalam komposisi desain grafis. Keseimbangan simetris terjadi ketika elemen-elemen di kedua sisi desain memiliki berat visual yang sama. Ini menciptakan tampilan yang stabil dan klasik. Di sisi lain, keseimbangan asimetris melibatkan pengaturan elemen-elemen dengan berat visual yang tidak sama, tetapi masih menciptakan keseimbangan visual yang menyenangkan dan menarik.

 

Hierarki Visual

Hierarki visual adalah pengaturan elemen-elemen desain dalam urutan penting dan relevan. Elemen-elemen yang lebih penting atau berkepentingan lebih tinggi ditempatkan dengan penekanan yang lebih besar, seperti ukuran yang lebih besar, perbedaan warna, atau penempatan yang menonjol. Ini membantu audiens dalam memahami pesan utama dan mengarahkan mata mereka melalui desain secara hierarkis.

 

Ruang Negatif

Ruang negatif (negative space) adalah area kosong antara elemen-elemen desain. Penggunaan ruang negatif dengan bijak dapat meningkatkan keterbacaan, mengarahkan perhatian, dan memberikan kesan kesederhanaan dan elegan. Ruang negatif dapat membantu menciptakan keseimbangan visual dan memberikan elemen-elemen desain ruang untuk "bernafas".

 

Sumber:

1. White, A. (2019). The Elements of Graphic Design: Space, Unity,

 

 Page Architecture, and Type. Allworth Press.

2. Williams, R. (2015). Graphic Design: The New Basics. Princeton Architectural Press.

3. Ambrose, G., & Harris, P. (2009). Layout: Making It Fit: Finding the Right Balance in Graphic Design. AVA Publishing.


    Berikut video yang menjelaskan tentang Komposisi dalam Dasar Desain Grafis. Video ini berasal dari Channel Youtube dilectum.



Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama